15/Agustus/2017
Pukul menunjukkan 23:37, saya meluangkan waktu sebentar disela-sela kesibukan mengerjakan tugas-tugas ospek fakultas. Semoga kedepannya saya akan menjaga update'an saya pada blog ini :)
Kenapa sih saya keluar dari teknik sipil universitas brawijaya? Well.. teknik sipil di kampusku memang cukup terkenal dikhalayak ramai, untuk mendapatkan satu buah kursi mengeyam pendidikan di sini juga tidaklah mudah, 3 tahun saya menempuh pendidikan MIPA di sekolah tercinta saya SMA Negeri 1 Kota Bekasi.
Saya mulai berpikiran untuk pindah jurusan atau istilahnya salah jurusan pada pertengahan semester 2. Memang, pada semester 1 saya sangat menyukai jurusan teknik sipil ini, akan tetapi semakin lama saya berpikir kok pelajarannya seperti ini? terutama pada mata kuliah mekanika bahan yang dosennya sepuh, ngebacot sendiri, saya heran kenapa tenaga kerja tidak layak seperti itu masih saja digunakan di kampus yang katanya terbaik di jurusan teknik sipilnya. Terlebih lagi, pada mata kuliah hidrolika dasar, Ampun... saya baru 'ngeh' kalau saya telah salah jurusan. Saya sama sekali tidak mengerti dan memahami apapun dari yang dosen saya sampaikan. Sudah saya coba belajar dengan giat membaca buku buatannya, membaca satu demi satu serta memahaminya, mencoba menelaah angka-angka 'ghaib' yang terdapat di kitab amsyong itu.
bersambung...
Pukul menunjukkan 23:37, saya meluangkan waktu sebentar disela-sela kesibukan mengerjakan tugas-tugas ospek fakultas. Semoga kedepannya saya akan menjaga update'an saya pada blog ini :)
Kenapa sih saya keluar dari teknik sipil universitas brawijaya? Well.. teknik sipil di kampusku memang cukup terkenal dikhalayak ramai, untuk mendapatkan satu buah kursi mengeyam pendidikan di sini juga tidaklah mudah, 3 tahun saya menempuh pendidikan MIPA di sekolah tercinta saya SMA Negeri 1 Kota Bekasi.
Saya mulai berpikiran untuk pindah jurusan atau istilahnya salah jurusan pada pertengahan semester 2. Memang, pada semester 1 saya sangat menyukai jurusan teknik sipil ini, akan tetapi semakin lama saya berpikir kok pelajarannya seperti ini? terutama pada mata kuliah mekanika bahan yang dosennya sepuh, ngebacot sendiri, saya heran kenapa tenaga kerja tidak layak seperti itu masih saja digunakan di kampus yang katanya terbaik di jurusan teknik sipilnya. Terlebih lagi, pada mata kuliah hidrolika dasar, Ampun... saya baru 'ngeh' kalau saya telah salah jurusan. Saya sama sekali tidak mengerti dan memahami apapun dari yang dosen saya sampaikan. Sudah saya coba belajar dengan giat membaca buku buatannya, membaca satu demi satu serta memahaminya, mencoba menelaah angka-angka 'ghaib' yang terdapat di kitab amsyong itu.
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar